Minggu, 09 Juni 2013

MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG DENGAN BEROLAHRAGA

BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
Seiring dengan kebanyakan orang tidak mementingkan betapa pentingnya kesehatan dengan cara olahraga dibandingkan dengan pola hidup yang berlebih. Gaya hidup mereka terkadang tidak menghiraukan efek negatifnya terhadap kesehatan bahkan sampai tidak mengenal apa itu olahraga. Padahal dengan berolahraga dapat membuat badan kita lebih bugar. Bugar bisa diartikan segar. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan secara terus menerus tanpa henti dalam waktu tertentu tanpa merasa lelah yang berlebihan (Arma Abdoellah dan Agusmanadji, 1994:5).
Gaya hidup yang kurang bermanfaat misalnya : merokok, minum-minuman beralkohol, bergadang setiap malam, makan makanan yang berlebih dan banyak mengandung zat kimia, dan sebagainya. Kegiatan tersebut memacu kerja tubuh secara fisiologis untuk bekerja ekstra dan pada akhirnya merusak fungsi organ yang berakibat munculnya penyakit jantung. Penyakit jantung sangat identik dengan penyakit yang membunuh. Menurut Yayasan Penyakit Jantung Indonesia, penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau yang lebih tepatnya menyerang jantung atau urat-urat darah, beberapa contoh penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut “angina”) dan penyakit jantung rematik.
Ada banyak faktor yang biasa menyebabkan kerentaan terhadap penyakit jantung. Faktor utamanya adalah masalah gaya hidup yang menyebabkan seolah membangun penyakit di dalam tubuh. Tetapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat dirubah, seperti bertambahnya umur dan faktor keturunan. Penyakit Jantung Koroner yang disebabkan oleh kurang gerak atau kurang aktivitas fisik dan kegemukan, dapat dicegah dengan berolahraga. Penyakit kurang gerak atau yang kita kenal dengan Hypocinetik Deseases memacu tubuh kita untuk menimbun lemak yang tidak berfungsi di dalam tubuh kita dan khususnya di jantung. Sehingga akan mempersempit pembuluh darah sebagai jalur transportasi yaitu mengalirkan sari-sari makanan dan oksigen (Farida Mulyaningsih, 2008).
Menurut Depkes RI Nomor 131 Tahun 1962, Olahraga mempunyai arti yang seluas-luasnya yaitu meliputi segala usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan jasmani dan rohani manusia. Berbeda dengan Organisasi Pernafasan, Satria Nusantara bahwa olahraga adalah serangkaian gerak yang teratur dan terencana untuk mempertahankan hidup dan meningkatkan kualitas hidup (Farida Mulyaningsih, 2008).
Olahraga merupakan salah satu cara yang paling ampuh dan murah untuk mencegah sekaligus menyembuhkan baik bagi orang yang menderita jantung maupun bukan. Jenis latihan yang baik untuk penderita jantung adalah latihan aerobic, seperti senam, jalan, lari, naik sepeda, melakukan pekerjaan rumah tangga dan sebagainya. Dengan berolahraga 30 menit tiap hari dapat memperbaiki kesehatan jantung dan memberi manfaat efektif bagi kesehatan. Lama-kelamaan ini akan menjadi kebiasaan yang sulit dirubah dan menjadi gaya hidup aktif seseorang. Jantung kita akan lebih kuat dengan cara kita rajin berolahraga walaupun hanya dengan berjalan kaki. Semakin dini kita memulai olahraga dan mempertahankan aktivitas tersebut secara rutin, semakin besar pula manfaat yang diperoleh pada usia lanjut nanti. Manfaat olahraga banyak sekali, antara lain pengendalian berat badan, memperbaiki sirkulasi (peredaran) darah, perbaikan postur, meningkatkan kelenturan, menambah ketahanan tubuh (imunitas), serta memperbaiki keseimbangan. Luangkan waktu untuk berolahraga 20-30 menit setiap harinya dan lakukan 3 kali dalam sepekan. Ingatlah bahwa berolahraga sedini mungkin itu sangat penting untuk hari tua nanti.
B.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
   1.            Bagaimana gambaran tentang penyakit jantung?
   2.            Bagaimana gambaran tentang olahraga?
   3.            Apa keterkaitan olahraga dengan penyakit jantung?
C.          Gagasan Kreatif
Ide membuat karya tulis ini berawal dari banyaknya penderita penyakit jantung di Indonesia. Di ketahui juga bahwa penyakit jantung merupakan penyakit yang sering diidap oleh orang yang tidak aktif bergerak. Padahal aktif bergerak contohnya saja dengan berolahraga, secara otomatis dapat menguatkan jantung kita. Tetapi banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui bahwa olahraga juga dapat menjadi salah satu cara alternatif untuk dapat mengurangi resiko menderita penyakit jantung. Padahal dengan berolahraga secara otomatis dapat menguatkan jantung kita. Banyak yang menganggap jika terlalu banyak olahraga malah dapat membuat jantung melemah dan beresiko mengalami penyakit jantung. Ini dapat terjadi bila kita terlalu memporsir tenaga kita untuk berolahraga. Jadi sebaiknya berolahraga walaupun hanya dengan berjalan kaki.
Sering sekali mendengar orang yang tadinya baik-baik saja, kemudian mendapat serangan jantung lalu meninggal. Atau seseorang yang nonton pertandingan sepakbola, tiba-tiba mendapat serangan jantung lalu meninggal. Ini yang membuat kita bertanya-tanya bagaimana penyakit serangan jantung ini dapat di hindari? Apakah benar olahraga dapat menguatkan jantung kita? Seberapa besar peran olahraga bagi jantung kita? Semua itu merupakan alasan membuat karya tulis ini dan kita akan membahasnya semua.

D.          Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang di capai dalam penulisan karya  tulis ilmiah ini adalah :
   1.         Menggambarkan tentang penyakit jantung.
   2.         Menggambarkan tentang olahraga
   3.         Menggambarkan keterkaitan tentang penyakit jantung dengan olahraga.




E.           Manfaat Penulisan
Penulisan ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1.            Bagi para penderita penyakit jantung, karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk mengetahui bahwa olahraga dapat setidaknya sedikit menekan penyakit jantung untuk menjadi lebih parah.
2.            Bagi para pembaca, dapat digunakan untuk mengetahui manfaat dan pentingnya berolahraga sedini mungkin.
3.            Bagi para penderita penyakit jantung tapi menyukai olahraga, karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengetahui cara berolahraga yang baik dan benar.




BAB II
TELAAH PUSTAKA
A.          Penyakit Jantung

Jantung  adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung dalam bahasa latinnya adalah “cor” yang berarti sebuah rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
         Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot–otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya menngalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh kareana lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propana Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin (majalah kesehatan, 2011).
1.      Penyebab Penyakit Jantung
Faktor yang menyebabkan terkena resiko penyakit jantung sebagaimana dikemukakan di dalam Satu Kongres di Munich Jerman yaitu :
a.       Merokok.
b.            Tekanan  darah tinggi.
c.             Penyakit gula atau Diabetes.
d.            Satu skema pembagian lemak = waist to hip ratio.
e.             Pola makan yang salah .
f.             Kegiatan fisik yang berlebihan .
g.            Mengkonsumsi Alkohol.
h.            Banyaknya lemak di dalam darah.
i.              Faktor psikososial
Namun  ada 4 faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu :
a.             Merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun.
b.            Kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi
c.             Tekanan darah tinggi
d.            Penyakit kencing manis (ekookdamezs, 2011).
Adapun penyebab lain penyakit jantung antaralain :
a.             Stress yang berlebihan atau kronis
b.            Tipe kepribadian
c.             Kurang olahraga
d.            Diabetes
e.             Obesitas
f.             Riwayat penyakit jantung pada keluarga
g.            Jenis kelamin (Alison Hull, 1993, 33)


2.      Gejala Penyakit Jantung
Gejala khas serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba  (biasanya menjalar ke lengan kiri atau sisi kiri leher), sesak napas (dada terasa seperti “diinjak gajah”), mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat, dan gelisah. Serangan jantung pada perempuan memiliki lebih banyak gejala dan tidak selalu khas. Sekitar seperempat kasus infark miokard terjadi “diam-diam”, tanpa nyeri dada atau gejala lainnya. Serangan jantung diam-diam tersebut terutama terjadi pada orang tua, pada pasien diabetes mellitus dan setelah transplantasi jantung. Pada penderita diabetes, kenaikan ambang nyeri, neuropati otonom, dan faktor psikologis mungkin menyebabkan gejalanya tidak terasa.
Tingkat kerusakan pada jantung tergantung pada berapa lama otot jantung kekurangan oksigen. Jika aliran darah tidak pulih dalam waktu 20 hingga 40 menit, otot jantung akan mulai mengalami kerusakan permanen, yang mengarah ke jaringan parut. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti gagal jantung dan aritmia yang mengancam jiwa.
Serangan jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Bila Anda merasakan gejala serangan jantung, Anda harus segera mendapatkan perhatian medis di rumah sakit. Lebih baik segera pergi ke rumah sakit dan diberi tahu bahwa Anda tidak terkena serangan jantung daripada anda tetap tinggal di rumah sampai terlambat (majalah kesehatan, 2011).
3.      Mencegah Penyakit Jantung dengan Pola Hidup Sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan meng mengendalikan faktor resiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Beberapa upaya yang bisa dilakukan diantaranya yaitu :
a.       Berhenti Merokok
Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok..
b.      Kurangi  Minum Alkohol
Makin banyak konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik makin tinggi. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri. Lakukan olahraga/aktivitas fisik. Olahraga dapat menurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor resiko lain terkena jantung dan stroke.
c.       Olahraga Secara Teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
d.      Kendalikan Tekanan Darah Tinggi dan Kadar Gula Darah
Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan resiko stroke 1,5-4 kali lipat, terutama apabila kadar gula darahnya tidak terkendali. Mencegah Penyakit Jantung dengan Tumbuhan Obat.
e.       Mencegah Penyakit Jantung dengan Tumbuhan Obat
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke mempunyai beberapa efek melancarkan sirkulasi darah dan sebagai anti koagulan yaitu mencegah penggumpalan darah, karena penyakit jantung dan stroke penyebab utamanya adalah gangguan pada pembuluh darah (ekookdamezs, 2011).
Jadi pola hidup memang sangat besar pengaruhnya pada kesehatan jantung kita. Oleh karena itu, kalau kita hanya menghentikan rokok saja, tetapi makanan tak terkendalikan banyaknya, tentunya tak banyak pula manfaat dalam membuat jantung kita betul-betul sehat. Sebaiknya semua factor risiko yang memudahkan mendapatkan penyakit jantung dihindari, kecuali factor risiko yang tak dapat dihindari, yaitu jenis kelamin, umur, dan keturunan (Sadoso Sumosardjuno, 1995, 192).
4.      Pengobatan Penyakit Jantung
            Banyak obat-obatan yang mempengaruhi fungsi fisiologis dan biokimia kardiovaskuler. Yang dimaksud dengan obat kardiovaskuler ialah obat yang mempunyai efek utama pada jantung dan pembuluh darah.
1.      Glikosida Digitalis
Glikosida jantung mempunyai efek:
a.       meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (kerja inotropik positif)
b.      memperlambat frekuensi denyut jantung (kerja kronotropik negatif)
c.       menekan hantaran rangsang (kerja dromotropik negati)
d.      menurunkan nilai ambang rangsang. Hal ini akan mempermudah timbulnya rangsangan heterotropik, yang kemudian menyebabkan ekstrasistole.
2.      Natrium Nitroprusid
Obat ini mengurangi tekanan pengisian dan meningkatkan curah jantung pada penderita gagal jantung dengan gangguan pompa yang berat. Kombinasi dengan zat inotropik misalnya dobutamin akan meningkatkan efektivitasnya, lebih-lebih pada penderita dengan komplikasi hipotensi.
3.      Vasodilator
Vasodilator berperan penting dalam mengatasi gagal jantung berat, lebih-lebih karena hipertensi, penyakit jantung iskemik, mitral insufisiensi dan aorta insufisiensi. Vasodilator akan memperbaiki keseimbangan kardiovaskuler. Pemilihan vasodilator untuk penderita gagal jantung dilakukan berdasarkan gejala gagal jantung dan parameter yang ada.
Pada penderita yang tekanan pengisiannya (filling pressure) yang tinggi sehingga sesak nafas yang menonjol, vasodilator  akan membantu mengurangi gejala. Sebaliknya penderita dengan curahan jantung rendah yang ditandai dengan kelelahan umum (fatigue) akan tertolong dengan arteriodilator. Tetapi pada penderita gagal jantung kronis yang kurang responsif terhadap pengobatan, biasanya kedua faktor di atas berrperan sehingga diperlukan vasodilator yang sekaligus bekerja pada arteriol dan vena (sjamsuir Munaf, 1994, 68)
Terapi obat bagi factor risiko Spesifik pada beberapa kasus mungkin merupakan cara efektif bagi pencegahan sekunder. Terdapat beberapa obat baru yang mungkin menolong mencegah kematian mendadak. Diantaranya yang paling memberikan harapan adalah kelompok yang menghambat influx kalsium sel. Obat ini dapat mencegah spasme arteria coronaria dan juga mempunyai kerja antiaritmia. Tpi obat tersebut sedang menjalani ujicoba klinik, tetapi saat ini tidak dapat dianjurkan bagi pencegahan sekunder rutin (Norman M. Kaplan, 1991, 159)

B.     Olahraga
1.      Pengertian olahraga
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Olahraga (olah = membentuk, raga = jasmani / tubuh) merupakan segala aktivitas fisik atau gerak badan yang dilakukan manusia dengan teknik tertentu untuk membentuk tubuh / jasmani dengan intensitas tertentu serta ada batas waktu dan tujuan tertentu.
Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk mereduksi stress. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta stress. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan tersetruktur dengan baik (sumber:carapedia)
Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek pada tubuh secara keseluruhan. Olahraga membantu merangsang otot-otot dan bagian tubuh lainnya untuk bergerak. Pentingnya olahraga bagi tubuh dapat diilustrasikan seperti mesin yang tidak pernah digunakan/digerakkan. Lambat laun, bagian-bagian dari mesin akan rusak karena tidak terlatih untuk terus bergerak/bekerja. Demikian pula tubuh, jika kurang gerak, tubuh akan menjadi bermasalah dan tidak sehat. Dengan berolahraga, tidak hanya otot-otot yang terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh pun menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal.
2.      Tujuan Olahraga
Olahraga bertujuan untuk menyehatkan badan, memberikan kebugaran jasmani selama cara-cara melakukannya sudah dalam kondisi yang benar. Apakah semua jenis olahraga bisa menimbulkan cedera? Cedera yang dialami tergantung dari macamnya olahraga, misalnya olahrag sepak bola, tenis meja, balapan tentu memberikan resiko cedera yang berbeda-beda.
Kegiatan olahraga sekarang ini telah benar-benar menjadikan bagian masyarakat kita, baik pada masyarakat atau golongan dengan sosial ekonomi yang rendah sampai yang paling baik. Telah menyadari kegunaan akan pentingnya latihan-latihan yang teratur untuk kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani.
Seseorang melakukan olahraga dengan tujuan untuk mendapatkan kebugaran jasmani, kesehatan maupun kesenangan bahkan ada yang sekedar hobi, sedangkan atlit baik amatir dan profesional selalu berusaha mencapai prestasi sekurang-kurangnya untuk menjadi juara. Namun beberapa faktor yang mempunyai peran perlu diperhatikan antara lain :

a.       Usia Kesehatan Kebugaran
Menurut pengetahuan yang ada pada saat ini, apa yang disebut proses digenerasi mulai berlangsung pada usia 30 tahun, dan fungsi tubuh akan berkurang 1% pertahun (rule of one), ini berarti bahwa kekuatan dan kelentukan jaringan akan mulai berkurang akibat proses degenerasi, selain itu jaringan menjadi rentan terhadap trauma. Untuk mempertahankan kondisi agar tidak terjadi pengurangan fungsi tubuh akibat degenerasi, maka latihan sangat diperlukan guna mencegah timbulnya Atrofi, dengan demikian bahwa usia memegang peranan.
b.      Jenis Kelamin
Sistem hormon pada tubuh manusia berbeda dengan wanita, demikian pula dengan bentuk tubuh, mengingat perbedaan dan perubahan fisik, maka tidak semua jenis olahraga cocok untuk semua golonganusia atau jenis kelamin. Hal ini apabila dipaksakan, maka akan timbul cedera yang sifatnya pun juga tertentu untuk jenis olahraga tertentu.
c.       Jenis Olahraga
Kita tahu bahwa setiap macam olahraga, apapun jenisnya, mempunyai peraturan permainan tertentu dengan tujuan agar tidak menimbulkan cedera, peraturan tersebut merupakan salah satu mencegahnya.
d.      Pengalaman Teknik Olahraga
Untuk melaksanakan olahraga yang baik agar tujuan tercapai perlu persiapan dan latihan antara lain metode atau cara berlatihnya dan tekniknya agar tidak terjadi “over use”.
e.       Sarana atau Fasilitas
Walaupun telah diusahakan dengan baik kemungkinan cedera masih timbul akibat sarana yang kurang memadai
f.       Gizi
Olahraga memerlukan tenaga untuk itu perlu gizi yzng baik, selain itu gizi menentukan kesehatan dan kebugaran.
3.      Manfaat Olahraga
Rajin olahraga tentunya bisa membantu turunkan berat badan, mendapatkan tubuh yang indah serta menjaga kebugaran. Tapi tak hanya sampai di situ, banyak keuntungan lain yang bisa kita dapat dengan berolahraga. Berikut 13 manfaat berolahraga :
a.       Jantung Lebih Sehat
Olahraga memacu jantung untuk memompa, sehingga membuatnya lebih kuat dan sehat. Latihan secara rutin bisa menghindarkan Anda dari penyakit jantung dan serangan jantung mendadak. 
Kegiatan olahraga mampu meningkatkan pasokan oksigen dalam tubuh, memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh terutama aliran darah ke otak. Hal ini dipercaya bisa meningkatkan kinerja otak lebih baik. Manfaat olahraga yang satu ini tentu
 sangat membantu kita dalam belajar ataupun bekerja. Tidak hanya itu, kita akan menjadi lebih kreatif dan mampu meningkatkan konsentrasi otak. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan kaitan antara olahraga rutin dan peningkatan produktivitas kerja. Menurut para ilmuwan, olahraga membuat pikiran lebih jernih serta menambah produksi hormon endorphin yang membantu Anda bersemangat untuk mengerjakan tugas kantor tambahan. 
c.       Tulang Lebih Kuat
Latihan angkat beban wajib dilakukan jika Anda ingin memiliki tulang yang sehat dan kuat. Angkat beban bisa membantu melawan osteoporosis dan menambah massa otot diimbangi dengan sumber vitamin dan kalsium juga.
d.      Wajah Lebih Bening
Olahraga meningkatkan peredaran darah ke wajah dan menyingkirkan kotoran melalui keringat, sehingga membantu mengurangi jerawat serta membuat kulit lebih jernih. Tapi jangan lupa untuk selalu membersihkan wajah dengan pembersih wajah setiap selesai olahraga agar keringat dan kotoran tak mengendap terlalu lama di kulit. 
e.       Lebih Berenergi
Orang yang rutin berolahraga lebih jarang mengalami kelelahan dalam aktivitas hariannya, karena olahraga merupakan pembangkit energi yang alami. 
f.       Tidur Berkualitas
Olahraga minimal tiga hingga lima kali seminggu telah terbukti membantu seseorang tidur lebih nyenyak. Alasan pertama, olahraga membuat napas teratur. Kedua, tubuh akan menjadi lelah setelah olahraga sehingga tubuh akan tidur lebih nyenyak untuk memulihkan tenaga. 
g.      Meningkatkan daya tahan tubuh
Melakukan olahraga secara teratur bisa mempengaruhi beberapa hormon yang ada di dalam tubuh. Misalnya adrenalin atau serotonin, dimana kedua hormon ini termasuk hormon yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita. Jadi bisa kita bayangkan, bila daya tahan tubuh kita meningkat, tentu tubuh pun akan terhindar dari berbagai penyakit ringan seperti flu atau batuk. Tapi jangan olahraga secara berlebihan karena justru bisa membuat sakit. 
h.      Mengurangi Gejala PMS
Olahraga bisa membantu mengurangi gejala PMS seperti kram perut, nyeri dan mood yang tidak stabil. 
i.        Mood yang Lebih Baik
Meskipun melelahkan, Anda akan merasa lebih cantik dan bahagia setelah berpeluh keringat karena olahraga. Itu karena otak melepaskan endorphin saat latihan yang bisa meningkatkan mood selama beberapa jam bahkan berhari-hari setelah olahraga. Saat tubuh lebih kuat dan sehat, Anda pun jadi lebih percaya diri dan positif. 


j.         Mengurangi Stress
Olahraga terbukti cukup mampu mengurangi stres yang bisa kita alami kapan saja. Olahraga bisa meregangkan otot-otot, membuat tubuh dan otak kita akan terasa segar. Hal ini tentu dapat mengurangi stres yang kita alami.
k.      Membakar Lemak
Bagi Anda yang sedang ingin melakukan diet, manfaat olahraga yang satu ini bisa Anda buktikan sendiri. Olahraga adalah aktivitas yang sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin bagi Anda yang ingin melangsingkan tubuh. Gerakan-gerakan tubuh saat berolahraga akan mampu membakar lemak dalam tubuh.
l.        Metabolisme Tubuh Meningkat dan Menurunkan Resiko Penyakit
Selain meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi resiko terkena penyakit yang bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, rutin berolahraga juga mampu meningkatkan kinerja metabolisme tubuh menjadi lebih baik. Manfaat olahraga yang satu ini tentu sangat menguntungkan, kita akan terhindar dari resiko terkena penyakit seperti kanker usus, mampu menurunkan kolesterol yang bisa menyebabkan penyakit jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi resiko penyakit hati, ginjal ataupun sembelit.
m.    Menunda Proses Penuaan
Ketika usia bertambah tua, akan nampak perubahan pada tubuh seperti kerutan kulit misalnya. Kulit keriput disebabkan sel-sel kulit telah tua dan tidak memperbaharui diri. Melakukan kegiatan olahraga akan merangsang produktivitas sel-sel baru pada kulit sehingga kulit akan tampak kencang dan cerah tanpa kerutan (Ihsansaidi, 2012).
            Dan ada beberapa manfaat dari olahraga setelah kita melakukannya dengan teratur secara teratur :
1)                  Olahraga mengurangi risiko penyakit.
2)                           Olahraga Meningkatkan Daya Tahan Tubuh.
3)                           Olahraga mengurangi stress.
4)                           Olahraga menjaga berat badan.
5)                           Olahraga meningkatkan energi.
6)                           Olahraga membuat tidur lebih nyenyak.
7)                           Olahraga membuat gairah seksual Anda tetap membera.
8)                           Meningkatkan Fungsi Otak.

4.      Penyakit Karena Kurang Olahraga
a.       Penyakit Jantung
Kurang berolahraga seakan-akan memberikan sumbangan terbesar terhadap penyakit jantung. Dr. Dudey Hite menerangkan, berolahraga secara kontinyu setiap hari seperti berenang, berjalan kaki, bersepeda, joging, aerobik maupun olahraga yang lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan tenaga cadangan bagi jantung. Dengan aktivitas tersebut jantung akan sanggup menanggung kelebihan serta ketegangan.
  1. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu dari sekian banyak penyakit metabolik yang makin banyak kejadiannya akibat gaya hidup yang kurang sehat. Umur, gaya hidup, kegemukan, etnik, dan negara asal, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi timbulnya penyakit ini. Prevalensi diabetes mencapai puncaknya pada golongan umur 60-79 tahun.
c.    Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Di seluruh dunia, hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius. Di samping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, juga karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Hipertensi tidak hanya menyerang di usia tua saja, tetapi remaja juga bisa mengalaminya. Pada masa transisi ini remaja rentan untuk mengalami masalah serta berperilaku risiko tinggi, seperti merokok, minum-minuman berakohol, dan lain-lain. Perilaku-perilku berisiko tersebut merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.
  1. Insomnia
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
  1. Osteoporosis
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah satu penyakit yang menimpa tulang karena berkurangnya massa dan kepadatan tulang. Akibat dari osteoporosis adalah tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah karena kepadatan tulang berkurang. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya kerapuhan tulang dan berkurangnya masa tulang.

C.    Keterkaitan Penyakit Jantung dengan Olahraga
Olahraga adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung. Masih banyak orang yang berpikiran bahwa olahraga berat dapat berakibat fatal bagi orang yang berisiko mengalami penyakit jantung. Namun bukti penelitian menunjukkan bahwa semakin kuat latihan yang dilakukan, makin baik pula buat jantung. Meskipun singkat, berolahraga 15 menit bermanfaat bagi jantung sama seperti satu kali lari maraton. Satu kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah pertahunnya dapat dicegah jika 145 orang penderita mau berjalan setidaknya dua jam dalam seminggu, demikian menurut para peneliti di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta. Olahraga membantu melebarkan pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir lebih bebas (Byung-il William Choi, 2012).
Latihan yang berlebihan merupakan bentuk patologi yang kronis (mengidap penyakit) dan kelelahan dalam aktifitas olahraga. Pada tahun 1950 Krestovnicov mengatakan kegiatan tersebut sebagai jenis penyakit syaraf yang khas (dalam olahraga). Hal ini juga dikenal sebagai staleness atau lemah karena terlalu banyak latihan (La Cava, 1995, 224).
Dalam sebuah penelitian, para peneliti di Harvard menemukan penurunan risiko penyakit jantung sampai dengan 20% pada orang yang paling sering melakukan olahraga berat. Olahraga ini dapat berupa lari atau jogging, berenang, bermain tenis, atau aerobik. Berjalan sejauh 3 mil atau lebih dalam seminggu akan mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 10%. Olahraga dalam taraf sedang lainnya meliputi berjalan, golf, dan berkebun.
Jumlah latihan yang diperlukan untuk membantu mencegah penyakit jantung masih diperdebatkan. Beberapa ahli mengajak masyarakat untuk lebih banyak berolahraga, sedangkan ahli lainnya mendorong agar berolahraga lebih lama, atau lebih kuat. Jadi bergerak secara aktif akan memperbaiki kondisi kesehatannya," kata Matthew Sorrentino, MD, ahli jantung di University of Chicago.
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 44.000 orang menemukan bahwa olahraga ringan sekalipun dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung. Dibandingkan dengan laki-laki yang sedikit berolahraga atau bahkan tidak berolahraga sama sekali, orang yang berjalan cepat selama sedikitnya 30 menit setiap hari memiliki risiko terserang penyakit jantung sekitar 20% lebih rendah. Mengangkat beban juga menurunkan risiko sekitar 25%.
Sebuah penelitian di Jerman menemukan bahwa orang yang berolahraga secara teratur seumur hidupnya memiliki kemungkinan 60% lebih kecil terkena penyakit jantung koroner daripada orang yang banyak duduk. Sayangnya, orang yang aktif berolahraga hanya setelah usianya mencapai 40 tahun 55% lebih mungkin terserang penyakit jantung dibandingkan yang sudah jarang berolahraga sepanjang hidupnya.
Jumlah darah yang bertambah yang dipompakan keluar dari jantung menyebabkan beban pada otot jantung menjadi lebih besar. Bertambahnya beban merupakan pacuan (stimulus) yang menyebabkan otot-otot jantung menjadi lebih kuat dan lebih efisien. Untungnya latihan yang maksimum tidak akan memberikan beban yang berlebihan pada jantung.
Syarat lain untuk melatih jantung secara efektif adalah melakukan latihan-latihan yang melibatkan otot-otot besar badan. Latihan sebaiknya dilakukan secara ritmis dan kontinu. Sebab hal ini memberikan dorongan kembalinya darah ke jantung, sehingga akibatnya tidak terjadi penambahan beban tanpa adanya cukup darah (Sadoso Sumosardjuno, 1994, 74).
Fakta pentingnya bagaimana olahraga atau gerak badan akan menolong jantung yaitu otot-otot akan berfungsi sebagai jantung yang kedua. Sementara jika berolahraga dan menguatkan otot-otot , melalui cara memijit atau memeras otot-otot tersebut akan dapat memompa darah tersebut balik kedalam jantung. Otot yang baik menolong peredaran darah yang baik. Sedangkan otot yang lemah dapat menghalangi peredaran darah yang baik, dengan kata lain, memaksakan jantung untuk bekerja lebih berat bila tidak berolahraga. Jika melakukan olahraga dengan teratur, jantung akan menjadi lebuh kuat dan lebih berdayaguna. Arteri yang mensuplai otot jantung dengan darah akan bertambah besar ukurannya, dan mengurangi resiko serangan jantung lebih lanjut.
Melalui olahraga, jumlah darah yang dipompakan untuk setiap kontraksi bertambah dari biasanya 190 gram ke 250 gram atau lebih. Bila jantung dalam keadaan istirahat, denyut nadinya akan lebih sedikit. Bagi mereka yang tidak pernah berolahraga, denyut jantung umumnya 80 kali dalam satu menit. Jumlah ini menunjukan jantung yang bekerja dengan berat. Tapi mereka yang melakukan olahraga dengan teratur, jantung yang biasanya berdenyut 80 kali dalam satu menit dapat berkurang menjadi 60 kali atau lebih sedikit. Dan ini berarti penghematan 28.000 denyutan dalam sehari. Seseorang biasanya mempunyai rata-rata denyut nadi sebanyak 80 miliar sepanjang hidupnya.  Dengan demikian lebih banyak jantung anda berdenyut setiap harin lebih pendek hidup anda. Oleh karena itu, berolahragalah untuk mengurangi denyut jantung anda agar dapat menikmati hidup yang lebih lama dan bahagia diusia senja anda (Jonathan Kuntaraf, 1992, 47)
Banyak manfaat olahraga yang perlu diketahui oleh semua orang terlebih lagi orang yang menderita penyakit jantung. Beberapa manfaat olahraga yaitu:
1.      Membuat jantung lebih berdayaguna, otot jantung diperkuat, dan jumlah darah yang dipompakan lebih banyak.
2.      Memperbesar kapasitas darah dalam membawa oksigen sehingga lebih banyak darah yang dapat mencapai keseluruh bagian tubuh.
3.      Menurunkan denyut nadi dalam keadaan istirahat. Ini sangatlah penting sebab dengan berkurangnya denyut nadi, jantung tidak perlu bekerja terlalu keras.
4.      Mengurangi proses menua, olahraga menyebabkan awet muda.
5.      Memberi keseimbangan berat badan.
6.      Bagi beberapa orang yang dilahirkan dengan pembuluh darah sempit, olahraga dapat memperlambat kemungkinan serangan penyakit jantung.
7.      Bila mengikuti petunjuk yang tepat, olahraga akan memberikan umur yang panjang, dan lain-lain.
Melakukan gerak badan secara teratur banyak disarankan untuk meng- urangi penyakit kardiovaskular. Namun, tidak sedikit orang yang justru ter- kena serangan jantung setelah berolahraga. Serangan jantung yang timbul usai berolahraga itu, menurut dr.Grace Tumbelaka, biasanya terjadi pada orang yang punya risiko penyakit jantung atau pada mereka yang jantungnya tidak terlatih namun nekat berolahraga, ini dapat memicu terjadinya penyakit jantung. Untuk itu penting diketahui olahraga apa saja yang cocok untuk orang yang mempunyai penyakit jantung. Ini beberapa contoh olahraga yang cocok:
1.                              Jalan kaki, fungsinya :
a.                            mengurangi risiko terbentuknya penyumbatan pembuluh darah.
b.                           memperbaiki kembalinya darah ke jantung dari vena kaki.
c.                            menambah pengaliran darah melalui arteri koroner.
d.   menambah HDL kolesterol yang melindungi jantung dan arteri terhadap penumpukan lemak (arteriosklerosis).
e.    memperbaiki kapasitas darah yang dipompakan jantung permenit yang lebih berdayaguna.
f.    membantu memelihara sirkulasi sampingan (collateral) agar tetap membuka dan tersedia untuk kebutuhan darurat.
2.                  Ikuti aktivitas kebugaran.
 Seperti berjalan kaki dan berenang, berbeda dengan olahraga yang bersifat kompetisi seperti tenis.
3.                              Melakukan Aktivitas
Aktivitas yang melibatkan banyak otot. Semakin banyak otot yang terlibat dalam suatu aktivitas, jantung akan bekerja semakin keras, sehingga jantung juga akan semakin kuat. Olahraga seperti mendayung, berenang, cross country, ski dan berjalan dengan tongkat merupakan contoh aktivitas yang melibatkan banyak otot tanpa mencederai otot. Anda bisa menambah interval atau jeda untuk memaksimalkan manfaat.
4.                  Latihan beban
Ini merupakan salah satu bentuk latihan interval. Anda meningkatkan detak jantung selama melakukan pengulangan dan kembali melakukan pemulihan di antara set. Tapi perlu diingat juga, beban yang digunakan harus sesuai kemampuan diri masing-masing.
5.                  Latihan yang menguatkan otot perut
Anda bisa mencoba pilates. Olahraga ini, terang Agatston, berfungsi menguatkan otot-otot perut serta meningkatkan kelenturan dan keseimbangan. Yoga. Yoga membuat Anda rileks, sehingga menurunkan tekanan darah, membuat pembuluh darah lebih lentur dan memperbaiki kesehatan jantung. Selain itu, yoga juga menguatkan otot perut (Dep. Kes, 1992).

6.         Jangan makan terlalu banyak sebelum berolahraga
Jika ingin berolahraga, sangat disarankan agar Anda mengkonsumsi makanan yang secukupnya saja. Selain itu setelah makan Anda diharuskan untuk mengistirahatkan tubuh sekitar 1-2 jam baru kemudian Anda bisa memulai aktifitas olahraga. Tindakan seperti ini dilakukan karena akan mencegah Anda merasa “penuh” dan sesak nafas saat berolahraga.  Jika selesai berolahraga jangan pernah langsung mandi karena ini akan mengagetkan tubuh Anda dan sangat beresiko untuk menyebabkan penyakit jantung. Anda harus mengistirahatkan tubuh terlebih dahulu sekitar 1 jam sampai benar-benar rileks dan santai baru kemudian bisa Anda mandi (Dery Oflianty).



BAB III
METODE PENULISAN
A.                Prosedur Pengumpulan Data dan Informasi
Kami mengumpulkan data dan informasi melalui telaah pustaka dari berbagai sumber referensi yang relevan. Di samping itu, kami mengumpulkan data dan informasi dengan berkonsultasi dengan para pakar (dosen pembimbing) di bidang anatomi dan fisiologi mengenai sistem kardiovaskular dan penyakit pada sistem kardiovaskular.
B.                 Pengolahan Data
Pengolahan data dan informasi kami lakukan dengan menulis rangkuman singkat mengenai data yang telah kami kumpulkan untuk setiap kategori. Data yang kami sajikan kami buat secara singkat, padat, dan jelas serta mudah dipahami. Data yang kami rangkum kami tulis secara benar tanpa mengubah kalimat dari sumber pustaka yang kami peroleh.
C.                Analisis Sintesis
Analisis data kami lakukan dengan mengambil data yang sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini. Analisis sintesis yang kami dapatkan adalah bahwa olahraga sedini mungkin sangat penting untuk menguatkan jantung kita. Olahraga juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Disinilah fakta penting bagaimana olahraga atau gerak badan akan menolong jantung kita, yaitu otot-otot anda berfungsi sebagai jantung yang kedua. Sementara kita berolahraga dan menguatkan otot-otot, melalui memijit atau memeras otot-otot tersebut akan dapat memompa darah balik kedalam jantung. Otot yang baik menolong peredaran darah dengan baik, sedangkan otot yang lemah atau otot yang tidak bergerak/berolahraga, menghalangi peredaran darah yang baik. Dengan kata lain kita memaksakan jantung untuk lebih bekerja lebih berat jika tidak berolahraga. Sementara jika kita berolahraga dengan teratur, jantung kita akan lebih kuat dan berdayaguna. Dengan berolahraga juga kita dapat mengurangi denyut nadi, jika denyut nadi seseorang yang 80 kali dalam satu menit, ini menunjukan jantung bekerja sangat berat. Sedangkan mereka yang berolahraga akan memiliki denyut nadi yang sedikit. Dengan demikian lebih banyak denyut nadi kita berdenyut, maka lebih pendek hidup kita, maka lagi-lagi kita harus rajin-rajin berolahraga sedini mungkin untuk mengurangi denyut nadi kita agar dapat hidup lebih lama lagi.
Olahraga yang cocok untuk penderita jantung adalah olahraga yang sederhana contohnya adalah jalan kaki, senam, yoga dan lain-lain. Olahraga adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung. Masih banyak orang yang berpikiran bahwa olahraga berat dapat berakibat fatal bagi orang yang berisiko mengalami penyakit jantung. Namun bukti penelitian menunjukkan bahwa semakin kuat latihan yang dilakukan, makin baik pula buat jantung. Tapi olahraga yang terlalu berat juga tidak baik untuk kesehatan kita. Kita tidak boleh berolahraga melebihi batas kemampuan kekuatan kita. Dengan berolahraga kita seharusnya rileks dan senang bukan malah terbebani dengan olahraga yang berlebihan. Jadi berolahragalah sesuai dengan kemampuan diri kita masing-masing.
Olahraga pada masa muda umumnya diketahui mempunyai dua keuntungan besar, yaitu dapat membina bakat olahraga untuk menjadi juara, serta memanfaatkan waktu dengan baik daripada menganggur, yang dapat menimbulkan hal yang negative bagi dirinya maupun masyarakat. Namun banyak alasan lain mengapa sangat dianjurkan orang muda untuk berolahraga, yaitu:
1.      olahraga membawa anak muda terhindar dari penyakit yang dapat menyerang orang-orang seusianya.
2.      Tubuh dan pikiran saling berkaitan satu sama lain, sehingga tubuh yang sehat memberikan pikiran yang lebih berdayaguna, dan mengakibatkan diperolehnya manfaat yang lebih baik daripada pendidikannya.
3.      Pola hidup yang dibentuk pada masa ini akan tinggal dalam dirinya sampai akhir hidupnya.
Disamping hal tersebut, umumnya diketahui bahwa olahraga sedini mungkin atau dimasa muda adalah masa membuat pertumbuhan yang sempurna, seperti dada yang bidang, bahu yang lebar, otot yang kuat, tulang yang kokoh, semuanya dapat terbentuk dengan berolahraga dimasa muda. Masa muda juga adalah waktu yang tepat untuk perkembangan jantung dan paru-paru. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita semua untuk berolahraga dimasa muda dan jika sudah lanjut usia apa salahnya berolahraga sejak dini atau sekarang.




BAB IV
PENUTUP
A.                Kesimpulan
1.      Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah. Empat faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun, kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis. Gejala khas serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba sesak nafas, mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat, dan gelisah. Mencegah penyakit jantung dapat dilakukan dengan pola hidup sehat.
2.      Olahraga merupakan segala aktivitas fisik atau gerak badan yang dilakukan manusia dengan teknik tertentu untuk membentuk tubuh / jasmani dengan intensitas tertentu serta ada batas waktu dan tujuan tertentu. Banyak manfaat olahraga yang perlu diketahui oleh semua orang terlebih lagi orang yang menderita penyakit jantung.
3.      Olahraga adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung. Olahraga yang cocok untuk orang yang mempunyai penyakit jantung antara lain, jalan kaki, ikut aktivitas kebugaran, melakukan aktivitas, latihan beban dan lain-lain. Sangat dianjurkan bagi kita semua untuk berolahraga dimasa muda dan jika sudah lanjut usia apa salahnya berolahraga sejak dini atau sekarang.
B.                 Saran
Sebaiknya kita harus menjaga dan memperhatikan kesehatan jantung kita. Untuk para penderita penyakit jantung mempertahankan kesehatan jantung dapat dilakukan dengan mengetahui penyebab dan gejala-gejala yang ditimbulkan sehingga kita dapat mendeteksi jika ada kelainan pada jantung kita.
Untuk yang belum menderita penyakit jantung, menjaga kesehatan jantung bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, ini akan lebih menguatkan jantung kita untuk masa yang akan datang apalagi jika kita mulai berolahraga sejak kecil atau dini. Jika kita mau untuk berolahraga, berarti kita peduli terhadap kesehatan kita.
            Sebagai tenaga kesehatan, kita mempunyai kewajiban untuk mengarahkan dan membimbing klien untuk menjaga kesehatan terutama untuk klien lanjut usia untuk berolahraga meskipun dengan gerakan yang ringan seperti menggerak-gerakkan kaki dan tangan. Ada baiknya jika mengajak orang-orang di sekitar kita untuk berolahraga dan menjaga kesehatan diri maupun lingkungan agar terbebas dari segala penyakit.


DAFTAR PUSTAKA
Kuntaraf, Jonathan dan Kathleen L. Kuntaraf. 1992. Olah Raga Sumber Kesehatan. Bandung : Advent Indonesia
Sumosardjuno, Sadoso. 1996. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
M. Kaplan, Norman dan Jeremiah Stamler. 1991. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Staf Pengajar Lab. Farmakologi FK UNSRI. 1994. Catatan Kuliah Farmakologi Bagian II. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Sumosardjuno, Sadoso. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga 2. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sumosardjuno, Sadoso. 1995. Sehat dan Bugar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
La Cava, G. 1995. Pengobatan dan Olahraga. Semarang : Dahara Prize
Hul, Alison. 1993. Penyakit Jantung, Hipertensi, Dan Nutrisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Dery, Oflianty. Olahraga untuk Penderita Jantung. http://artikelkesehatanwanita.com/olahraga-untuk-penderita-jantung.html. Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Anonym. 2012. Olahraga Adalah Cara Terbaik Mencegah Penyakit Jantung. http://artikelpas.blogspot.com/2012/03/olahraga-adalah-cara-terbaik-mencegah.html. Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Anonim. Pengertian dan Definisi Olahraga. http://carapedia.com/pengertian-definis-olahraga-info2059.html. Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Damezs, Ekook. 2011. Makalah Penyakit Jantung.  http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/makalah-penyakit-jantung.html. Di Akses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Saidi, Ihsan. 2012. Manfaat Olahraga Bagi Tubuh. http://ihsansaidi.blogspot.com/2012/04/13-manfaat-olahraga-bagi-tubuh.html. Di Akses pada Tanggal 15 Oktober 2012.
Dimaswi. Pengertian Olahraga. http://www.slideshare.net/dimaswi/pengertian-olahraga-kebugaran-jasmani.html. Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar