BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seiring
dengan kebanyakan orang tidak mementingkan betapa pentingnya kesehatan dengan
cara olahraga dibandingkan dengan pola hidup yang berlebih. Gaya hidup mereka
terkadang tidak menghiraukan efek negatifnya terhadap kesehatan bahkan sampai
tidak mengenal apa itu olahraga. Padahal dengan berolahraga dapat membuat badan
kita lebih bugar. Bugar bisa diartikan segar. Kebugaran jasmani adalah
kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan secara terus menerus tanpa henti dalam
waktu tertentu tanpa merasa lelah yang berlebihan (Arma Abdoellah dan
Agusmanadji, 1994:5).
Gaya
hidup yang kurang bermanfaat misalnya : merokok, minum-minuman beralkohol,
bergadang setiap malam, makan makanan yang berlebih dan banyak mengandung zat
kimia, dan sebagainya. Kegiatan tersebut memacu kerja tubuh secara fisiologis
untuk bekerja ekstra dan pada akhirnya merusak fungsi organ yang berakibat
munculnya penyakit jantung. Penyakit jantung sangat identik dengan penyakit
yang membunuh. Menurut Yayasan Penyakit Jantung Indonesia, penyakit jantung
adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau yang lebih tepatnya
menyerang jantung atau urat-urat darah, beberapa contoh penyakit jantung
seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi,
stroke, sakit di dada (biasa disebut “angina”) dan penyakit jantung rematik.
Ada
banyak faktor yang biasa menyebabkan kerentaan terhadap penyakit jantung.
Faktor utamanya adalah masalah gaya hidup yang menyebabkan seolah membangun
penyakit di dalam tubuh. Tetapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat
dirubah, seperti bertambahnya umur dan faktor keturunan. Penyakit Jantung
Koroner yang disebabkan oleh kurang gerak atau kurang aktivitas fisik dan
kegemukan, dapat dicegah dengan berolahraga. Penyakit kurang gerak atau yang
kita kenal dengan Hypocinetik Deseases memacu tubuh kita untuk menimbun lemak
yang tidak berfungsi di dalam tubuh kita dan khususnya di jantung. Sehingga
akan mempersempit pembuluh darah sebagai jalur transportasi yaitu mengalirkan
sari-sari makanan dan oksigen (Farida Mulyaningsih, 2008).
Menurut
Depkes RI Nomor 131 Tahun 1962, Olahraga mempunyai arti yang seluas-luasnya
yaitu meliputi segala usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan
membina kekuatan jasmani dan rohani manusia. Berbeda dengan Organisasi
Pernafasan, Satria Nusantara bahwa olahraga adalah serangkaian gerak yang
teratur dan terencana untuk mempertahankan hidup dan meningkatkan kualitas
hidup (Farida Mulyaningsih, 2008).
Olahraga
merupakan salah satu cara yang paling ampuh dan murah untuk mencegah sekaligus
menyembuhkan baik bagi orang yang menderita jantung maupun bukan. Jenis latihan
yang baik untuk penderita jantung adalah latihan aerobic, seperti senam, jalan,
lari, naik sepeda, melakukan pekerjaan rumah tangga dan sebagainya. Dengan
berolahraga 30 menit tiap hari dapat memperbaiki kesehatan jantung dan memberi
manfaat efektif bagi kesehatan. Lama-kelamaan ini akan menjadi kebiasaan yang
sulit dirubah dan menjadi gaya hidup aktif seseorang. Jantung kita akan lebih
kuat dengan cara kita rajin berolahraga walaupun hanya dengan berjalan kaki. Semakin dini
kita memulai olahraga dan mempertahankan aktivitas tersebut secara rutin,
semakin besar pula manfaat yang diperoleh pada usia lanjut nanti. Manfaat olahraga
banyak sekali, antara lain pengendalian berat badan, memperbaiki sirkulasi
(peredaran) darah, perbaikan postur, meningkatkan kelenturan, menambah
ketahanan tubuh (imunitas), serta memperbaiki keseimbangan. Luangkan waktu
untuk berolahraga 20-30 menit setiap harinya dan lakukan 3 kali dalam sepekan.
Ingatlah bahwa berolahraga sedini mungkin itu sangat penting untuk hari tua
nanti.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.
Bagaimana
gambaran tentang penyakit jantung?
2.
Bagaimana
gambaran tentang olahraga?
3.
Apa
keterkaitan olahraga dengan penyakit jantung?
C.
Gagasan
Kreatif
Ide
membuat karya tulis ini berawal dari banyaknya penderita penyakit jantung di
Indonesia. Di ketahui juga bahwa penyakit jantung merupakan penyakit yang
sering diidap oleh orang yang tidak aktif bergerak. Padahal aktif bergerak
contohnya saja dengan berolahraga, secara otomatis dapat menguatkan jantung
kita. Tetapi banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui bahwa olahraga
juga dapat menjadi salah satu cara alternatif untuk dapat mengurangi resiko
menderita penyakit jantung. Padahal dengan berolahraga secara otomatis dapat
menguatkan jantung kita. Banyak yang menganggap jika terlalu banyak olahraga
malah dapat membuat jantung melemah dan beresiko mengalami penyakit jantung.
Ini dapat terjadi bila kita terlalu memporsir tenaga kita untuk berolahraga.
Jadi sebaiknya berolahraga walaupun hanya dengan berjalan kaki.
Sering
sekali mendengar orang yang tadinya baik-baik saja, kemudian mendapat serangan
jantung lalu meninggal. Atau seseorang yang nonton pertandingan sepakbola,
tiba-tiba mendapat serangan jantung lalu meninggal. Ini yang membuat kita
bertanya-tanya bagaimana penyakit serangan jantung ini dapat di hindari? Apakah
benar olahraga dapat menguatkan jantung kita? Seberapa besar peran olahraga
bagi jantung kita? Semua itu merupakan alasan membuat karya tulis ini dan kita akan
membahasnya semua.
D.
Tujuan
Penulisan
Sesuai
dengan permasalahan diatas, tujuan yang di capai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1.
Menggambarkan
tentang penyakit jantung.
2.
Menggambarkan
tentang olahraga
3.
Menggambarkan keterkaitan tentang penyakit jantung dengan olahraga.
E.
Manfaat
Penulisan
Penulisan ini memiliki manfaat sebagai
berikut :
1.
Bagi para penderita penyakit jantung,
karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk mengetahui bahwa olahraga dapat
setidaknya sedikit menekan penyakit jantung untuk menjadi lebih parah.
2.
Bagi para pembaca, dapat digunakan untuk
mengetahui manfaat dan pentingnya berolahraga sedini mungkin.
3.
Bagi para penderita penyakit jantung
tapi menyukai olahraga, karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai
alternatif untuk mengetahui cara berolahraga yang baik dan benar.
BAB
II
TELAAH PUSTAKA
A.
Penyakit
Jantung
Jantung adalah sebuah otot yang memompa
darah ke seluruh tubuh. Jantung dalam bahasa latinnya adalah “cor” yang berarti sebuah rongga, organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari yunani cardia untuk
jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran
darah.
Serangan jantung adalah sebuah kondisi
yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya
terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung
bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah
ke otot–otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya menngalirkan
darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh kareana
lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat
yang berlebihan yang mengandung Phenol Propana Alanin (ppa) yang banyak ditemui
dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin (majalah kesehatan, 2011).
1.
Penyebab Penyakit Jantung
Faktor yang menyebabkan terkena resiko
penyakit jantung sebagaimana dikemukakan di dalam Satu Kongres di Munich Jerman
yaitu :
a.
Merokok.
b.
Tekanan
darah tinggi.
c.
Penyakit gula atau Diabetes.
d.
Satu skema pembagian lemak = waist to
hip ratio.
e.
Pola makan yang salah .
f.
Kegiatan fisik yang berlebihan .
g.
Mengkonsumsi Alkohol.
h.
Banyaknya lemak di dalam darah.
i.
Faktor psikososial
Namun ada 4 faktor utama penyebab penyakit jantung,
yaitu :
a.
Merokok terlalu berlebihan selama
bertahun-tahun.
b.
Kadar lemak darah (kolesterol) yang
tinggi
c.
Tekanan darah tinggi
d.
Penyakit kencing manis (ekookdamezs,
2011).
Adapun penyebab lain penyakit jantung antaralain :
a.
Stress yang berlebihan atau kronis
b.
Tipe kepribadian
c.
Kurang olahraga
d.
Diabetes
e.
Obesitas
f.
Riwayat penyakit jantung pada keluarga
g.
Jenis kelamin (Alison Hull, 1993, 33)
2. Gejala
Penyakit Jantung
Gejala khas
serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba (biasanya menjalar ke
lengan kiri atau sisi kiri leher), sesak napas (dada terasa seperti “diinjak
gajah”), mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat, dan gelisah. Serangan
jantung pada perempuan memiliki lebih banyak gejala dan tidak selalu khas. Sekitar
seperempat kasus infark miokard terjadi “diam-diam”, tanpa nyeri dada atau
gejala lainnya. Serangan jantung diam-diam tersebut terutama terjadi pada orang
tua, pada pasien diabetes mellitus dan setelah transplantasi jantung. Pada
penderita diabetes, kenaikan ambang nyeri, neuropati otonom, dan faktor
psikologis mungkin menyebabkan gejalanya tidak terasa.
Tingkat kerusakan pada jantung tergantung pada berapa
lama otot jantung kekurangan oksigen. Jika aliran darah tidak pulih dalam waktu
20 hingga 40 menit, otot jantung akan mulai mengalami kerusakan permanen, yang
mengarah ke jaringan parut. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan
komplikasi seperti gagal jantung dan aritmia
yang mengancam jiwa.
Serangan jantung adalah penyebab utama kematian di
seluruh dunia. Bila Anda merasakan gejala serangan jantung, Anda harus segera
mendapatkan perhatian medis di rumah sakit. Lebih baik segera pergi ke rumah
sakit dan diberi tahu bahwa Anda tidak terkena serangan jantung daripada anda tetap tinggal
di rumah sampai terlambat (majalah kesehatan, 2011).
3. Mencegah
Penyakit Jantung dengan Pola Hidup Sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari
penyakit jantung dan stroke dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan meng mengendalikan
faktor resiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Beberapa upaya yang bisa dilakukan diantaranya yaitu :
a. Berhenti Merokok
Berhenti merokok
merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan.
Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan
pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang
memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke
dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan
bukan perokok..
b. Kurangi Minum
Alkohol
Makin banyak
konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik makin tinggi.
Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah
dan menyebabkan kejang arteri. Lakukan olahraga/aktivitas fisik. Olahraga dapat
menurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan
darah yang merupakan faktor resiko lain terkena jantung dan stroke.
c. Olahraga Secara Teratur
Anda dapat melakukan kegiatan
olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga
yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan
kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
d. Kendalikan
Tekanan Darah Tinggi dan Kadar Gula Darah
Hipertensi
merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner.
Diabetes juga meningkatkan resiko stroke 1,5-4 kali lipat, terutama apabila
kadar gula darahnya tidak terkendali. Mencegah
Penyakit Jantung dengan Tumbuhan Obat.
e. Mencegah
Penyakit Jantung dengan Tumbuhan Obat
Beberapa jenis
tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke
mempunyai beberapa efek melancarkan sirkulasi darah dan sebagai anti koagulan
yaitu mencegah penggumpalan darah, karena penyakit jantung dan stroke penyebab
utamanya adalah gangguan pada pembuluh darah (ekookdamezs,
2011).
Jadi pola hidup memang sangat besar pengaruhnya pada kesehatan jantung
kita. Oleh karena itu, kalau kita hanya menghentikan rokok saja, tetapi makanan
tak terkendalikan banyaknya, tentunya tak banyak pula manfaat dalam membuat
jantung kita betul-betul sehat. Sebaiknya semua factor risiko yang memudahkan
mendapatkan penyakit jantung dihindari, kecuali factor risiko yang tak dapat
dihindari, yaitu jenis kelamin, umur, dan keturunan (Sadoso Sumosardjuno, 1995,
192).
4.
Pengobatan Penyakit Jantung
Banyak
obat-obatan yang mempengaruhi fungsi fisiologis dan biokimia kardiovaskuler.
Yang dimaksud dengan obat kardiovaskuler ialah obat yang mempunyai efek utama
pada jantung dan pembuluh darah.
1.
Glikosida Digitalis
Glikosida jantung mempunyai
efek:
a.
meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (kerja
inotropik positif)
b.
memperlambat frekuensi denyut jantung (kerja kronotropik
negatif)
c.
menekan hantaran rangsang (kerja dromotropik negati)
d.
menurunkan nilai ambang rangsang. Hal ini akan
mempermudah timbulnya rangsangan heterotropik, yang kemudian menyebabkan
ekstrasistole.
2.
Natrium Nitroprusid
Obat ini mengurangi tekanan
pengisian dan meningkatkan curah jantung pada penderita gagal jantung dengan
gangguan pompa yang berat. Kombinasi dengan zat inotropik misalnya dobutamin
akan meningkatkan efektivitasnya, lebih-lebih pada penderita dengan komplikasi
hipotensi.
3.
Vasodilator
Vasodilator
berperan penting dalam mengatasi gagal jantung berat, lebih-lebih karena
hipertensi, penyakit jantung iskemik, mitral insufisiensi dan aorta
insufisiensi. Vasodilator akan memperbaiki keseimbangan kardiovaskuler.
Pemilihan vasodilator untuk penderita gagal jantung dilakukan berdasarkan
gejala gagal jantung dan parameter yang ada.
Pada penderita yang
tekanan pengisiannya (filling pressure)
yang tinggi sehingga sesak nafas yang menonjol, vasodilator akan membantu mengurangi gejala. Sebaliknya
penderita dengan curahan jantung rendah yang ditandai dengan kelelahan umum (fatigue) akan tertolong dengan
arteriodilator. Tetapi pada penderita gagal jantung kronis yang kurang
responsif terhadap pengobatan, biasanya kedua faktor di atas berrperan sehingga
diperlukan vasodilator yang sekaligus bekerja pada arteriol dan vena (sjamsuir Munaf, 1994, 68)
Terapi obat bagi factor risiko Spesifik pada
beberapa kasus mungkin merupakan cara efektif bagi pencegahan sekunder. Terdapat
beberapa obat baru yang mungkin menolong mencegah kematian mendadak.
Diantaranya yang paling memberikan harapan adalah kelompok yang menghambat
influx kalsium sel. Obat ini dapat mencegah spasme arteria coronaria dan juga
mempunyai kerja antiaritmia. Tpi obat tersebut sedang menjalani ujicoba klinik,
tetapi saat ini tidak dapat dianjurkan bagi pencegahan sekunder rutin (Norman
M. Kaplan, 1991, 159)
B.
Olahraga
1. Pengertian olahraga
Olahraga menurut
ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Olahraga (olah = membentuk, raga = jasmani / tubuh) merupakan segala aktivitas fisik atau
gerak badan yang dilakukan manusia dengan teknik tertentu untuk membentuk tubuh / jasmani
dengan intensitas tertentu serta ada batas waktu dan tujuan tertentu.
Olahraga
merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran
seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk mereduksi
stress. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan
metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi
sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit
serta stress. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk
melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan tersetruktur dengan baik
(sumber:carapedia)
Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang
memberikan efek pada tubuh secara keseluruhan. Olahraga membantu merangsang
otot-otot dan bagian tubuh lainnya untuk bergerak. Pentingnya olahraga bagi
tubuh dapat diilustrasikan seperti mesin yang tidak pernah
digunakan/digerakkan. Lambat laun, bagian-bagian dari mesin akan rusak karena
tidak terlatih untuk terus bergerak/bekerja. Demikian pula tubuh, jika kurang
gerak, tubuh akan menjadi bermasalah dan tidak sehat. Dengan berolahraga, tidak
hanya otot-otot yang terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh pun
menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal.
2.
Tujuan Olahraga
Olahraga bertujuan untuk menyehatkan badan, memberikan
kebugaran jasmani selama cara-cara melakukannya sudah dalam kondisi yang benar.
Apakah semua jenis olahraga
bisa menimbulkan cedera? Cedera yang
dialami tergantung dari macamnya olahraga, misalnya olahrag sepak bola, tenis
meja, balapan tentu memberikan resiko cedera yang berbeda-beda.
Kegiatan olahraga sekarang ini telah benar-benar
menjadikan bagian masyarakat kita, baik pada masyarakat atau golongan dengan
sosial ekonomi yang rendah sampai yang paling baik. Telah menyadari kegunaan
akan pentingnya latihan-latihan yang teratur untuk kesegaran dan kesehatan
jasmani dan rohani.
Seseorang melakukan olahraga dengan tujuan untuk
mendapatkan kebugaran jasmani, kesehatan maupun kesenangan bahkan ada yang
sekedar hobi, sedangkan atlit baik amatir dan profesional selalu berusaha
mencapai prestasi sekurang-kurangnya untuk menjadi juara. Namun beberapa faktor
yang mempunyai peran perlu diperhatikan antara lain :
a. Usia
Kesehatan Kebugaran
Menurut pengetahuan yang ada pada saat ini, apa yang disebut
proses digenerasi mulai berlangsung pada usia 30 tahun, dan fungsi tubuh akan
berkurang 1% pertahun (rule of one), ini berarti bahwa kekuatan dan kelentukan
jaringan akan mulai berkurang akibat proses degenerasi, selain itu jaringan
menjadi rentan terhadap trauma. Untuk mempertahankan kondisi agar tidak terjadi
pengurangan fungsi tubuh akibat degenerasi, maka latihan sangat diperlukan guna
mencegah timbulnya Atrofi, dengan demikian bahwa usia memegang peranan.
b.
Jenis Kelamin
Sistem hormon pada tubuh manusia berbeda dengan
wanita, demikian pula dengan bentuk tubuh, mengingat perbedaan dan perubahan
fisik, maka tidak semua jenis olahraga cocok untuk semua golonganusia atau
jenis kelamin. Hal ini apabila dipaksakan, maka akan timbul cedera yang
sifatnya pun juga tertentu untuk jenis olahraga tertentu.
c.
Jenis Olahraga
Kita tahu bahwa setiap macam olahraga, apapun
jenisnya, mempunyai peraturan permainan tertentu dengan tujuan agar tidak
menimbulkan cedera, peraturan tersebut merupakan salah satu mencegahnya.
d.
Pengalaman Teknik Olahraga
Untuk melaksanakan olahraga yang baik agar tujuan
tercapai perlu persiapan dan latihan antara lain metode atau cara berlatihnya
dan tekniknya agar tidak terjadi “over use”.
e.
Sarana atau Fasilitas
Walaupun telah diusahakan dengan baik kemungkinan
cedera masih timbul akibat sarana yang kurang memadai
f.
Gizi
Olahraga memerlukan tenaga untuk itu perlu gizi yzng
baik, selain itu gizi menentukan kesehatan dan kebugaran.
3. Manfaat
Olahraga
Rajin
olahraga tentunya bisa membantu turunkan berat badan, mendapatkan tubuh yang
indah serta menjaga kebugaran. Tapi tak hanya sampai di situ, banyak keuntungan
lain yang bisa kita dapat dengan berolahraga. Berikut 13 manfaat berolahraga :
a.
Jantung Lebih Sehat
Olahraga
memacu jantung untuk memompa, sehingga membuatnya lebih kuat dan sehat. Latihan
secara rutin bisa menghindarkan Anda dari penyakit jantung dan serangan jantung
mendadak.
Kegiatan olahraga mampu meningkatkan pasokan oksigen
dalam tubuh, memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh terutama aliran darah ke
otak. Hal ini dipercaya bisa meningkatkan kinerja otak lebih baik. Manfaat
olahraga yang satu ini tentu
sangat membantu
kita dalam belajar ataupun bekerja. Tidak hanya itu, kita akan menjadi lebih
kreatif dan mampu meningkatkan konsentrasi otak. Ada beberapa penelitian yang
menunjukkan kaitan antara olahraga rutin dan peningkatan produktivitas kerja.
Menurut para ilmuwan, olahraga membuat pikiran lebih jernih serta menambah
produksi hormon endorphin yang membantu Anda bersemangat untuk mengerjakan
tugas kantor tambahan.
c. Tulang Lebih Kuat
Latihan angkat beban wajib dilakukan jika Anda ingin
memiliki tulang yang sehat dan kuat. Angkat beban bisa membantu melawan
osteoporosis dan menambah massa otot diimbangi dengan sumber vitamin dan
kalsium juga.
d.
Wajah Lebih Bening
Olahraga
meningkatkan peredaran darah ke wajah dan menyingkirkan kotoran melalui
keringat, sehingga membantu mengurangi jerawat serta membuat kulit lebih
jernih. Tapi jangan lupa untuk selalu membersihkan wajah dengan pembersih wajah
setiap selesai olahraga agar keringat dan kotoran tak mengendap terlalu lama di
kulit.
e.
Lebih Berenergi
Orang yang
rutin berolahraga lebih jarang mengalami kelelahan dalam aktivitas hariannya,
karena olahraga merupakan pembangkit energi yang alami.
f.
Tidur Berkualitas
Olahraga
minimal tiga hingga lima kali seminggu telah terbukti membantu seseorang tidur
lebih nyenyak. Alasan pertama, olahraga membuat napas teratur. Kedua, tubuh
akan menjadi lelah setelah olahraga sehingga tubuh akan tidur lebih nyenyak
untuk memulihkan tenaga.
g.
Meningkatkan
daya tahan tubuh
Melakukan
olahraga secara teratur bisa mempengaruhi beberapa hormon yang ada di dalam
tubuh. Misalnya adrenalin atau serotonin, dimana kedua hormon ini termasuk
hormon yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita. Jadi bisa kita bayangkan,
bila daya tahan tubuh kita meningkat, tentu tubuh pun akan terhindar dari
berbagai penyakit ringan seperti flu atau batuk. Tapi jangan olahraga secara
berlebihan karena justru bisa membuat sakit.
h.
Mengurangi Gejala PMS
Olahraga
bisa membantu mengurangi gejala PMS seperti kram perut, nyeri dan mood yang
tidak stabil.
i.
Mood yang Lebih Baik
Meskipun
melelahkan, Anda akan merasa lebih cantik dan bahagia setelah berpeluh keringat
karena olahraga. Itu karena otak melepaskan endorphin saat latihan yang bisa
meningkatkan mood selama beberapa jam bahkan berhari-hari setelah olahraga.
Saat tubuh lebih kuat dan sehat, Anda pun jadi lebih percaya diri dan
positif.
j.
Mengurangi Stress
Olahraga terbukti
cukup mampu mengurangi stres yang bisa kita alami kapan saja. Olahraga bisa
meregangkan otot-otot, membuat tubuh dan otak kita akan terasa segar. Hal ini
tentu dapat mengurangi stres yang kita alami.
k. Membakar Lemak
Bagi Anda
yang sedang ingin melakukan diet, manfaat olahraga yang satu ini bisa Anda
buktikan sendiri. Olahraga adalah aktivitas yang sangat dianjurkan untuk
dilakukan secara rutin bagi Anda yang ingin melangsingkan tubuh.
Gerakan-gerakan tubuh saat berolahraga akan mampu membakar lemak dalam tubuh.
l.
Metabolisme
Tubuh Meningkat dan Menurunkan Resiko Penyakit
Selain
meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi resiko terkena penyakit yang bisa
disebabkan oleh virus atau bakteri, rutin berolahraga juga mampu meningkatkan
kinerja metabolisme tubuh menjadi lebih baik. Manfaat olahraga yang satu ini
tentu sangat menguntungkan, kita akan terhindar dari resiko terkena penyakit
seperti kanker usus, mampu menurunkan kolesterol yang bisa menyebabkan penyakit
jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi resiko penyakit hati,
ginjal ataupun sembelit.
m.
Menunda
Proses Penuaan
Ketika usia bertambah tua, akan
nampak perubahan pada tubuh seperti kerutan kulit misalnya. Kulit keriput
disebabkan sel-sel kulit telah tua dan tidak memperbaharui diri. Melakukan
kegiatan olahraga akan merangsang produktivitas sel-sel baru pada kulit
sehingga kulit akan tampak kencang dan cerah tanpa kerutan (Ihsansaidi, 2012).
Dan ada beberapa manfaat dari
olahraga setelah kita melakukannya dengan teratur secara teratur :
1)
Olahraga mengurangi risiko penyakit.
2)
Olahraga Meningkatkan Daya Tahan Tubuh.
3)
Olahraga mengurangi stress.
4)
Olahraga menjaga berat badan.
5)
Olahraga meningkatkan energi.
6)
Olahraga membuat tidur lebih nyenyak.
7)
Olahraga membuat gairah seksual Anda tetap membera.
8)
Meningkatkan Fungsi Otak.
4. Penyakit
Karena Kurang Olahraga
a. Penyakit
Jantung
Kurang berolahraga seakan-akan memberikan sumbangan
terbesar terhadap penyakit jantung. Dr. Dudey Hite menerangkan, berolahraga
secara kontinyu setiap hari seperti berenang, berjalan kaki, bersepeda, joging,
aerobik maupun olahraga yang lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan tenaga
cadangan bagi jantung. Dengan aktivitas tersebut jantung akan sanggup
menanggung kelebihan serta ketegangan.
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu dari sekian
banyak penyakit metabolik yang makin banyak kejadiannya akibat gaya hidup yang
kurang sehat. Umur, gaya hidup, kegemukan, etnik, dan negara asal, merupakan berbagai
faktor yang memengaruhi timbulnya penyakit ini. Prevalensi diabetes mencapai
puncaknya pada golongan umur 60-79 tahun.
Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat
peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap
beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan
ginjal. Di seluruh dunia, hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius.
Di samping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa
yang akan datang, juga karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa kecacatan
permanen dan kematian mendadak. Hipertensi tidak hanya menyerang di usia tua
saja, tetapi remaja juga bisa mengalaminya. Pada masa transisi ini remaja
rentan untuk mengalami masalah serta berperilaku risiko tinggi, seperti
merokok, minum-minuman berakohol, dan lain-lain. Perilaku-perilku berisiko
tersebut merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.
Insomnia
adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau
mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut
biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan
oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam
hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi
psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi
tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan
menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah
satu penyakit yang menimpa tulang karena berkurangnya massa dan kepadatan
tulang. Akibat dari osteoporosis adalah tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah
patah karena kepadatan tulang berkurang. Osteoporosis adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan adanya kerapuhan tulang dan berkurangnya masa tulang.
C.
Keterkaitan
Penyakit Jantung dengan Olahraga
Olahraga adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit
jantung. Masih
banyak orang yang berpikiran bahwa olahraga berat dapat berakibat fatal bagi orang yang berisiko mengalami
penyakit jantung. Namun bukti penelitian menunjukkan bahwa semakin kuat latihan
yang dilakukan, makin baik pula buat jantung. Meskipun singkat, berolahraga 15 menit bermanfaat bagi jantung
sama seperti satu kali lari maraton. Satu kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah pertahunnya dapat dicegah jika 145 orang penderita mau berjalan
setidaknya dua jam dalam seminggu, demikian menurut para peneliti di Centers
for Disease Control and Prevention di Atlanta. Olahraga membantu melebarkan
pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir lebih bebas (Byung-il William
Choi, 2012).
Latihan
yang berlebihan merupakan bentuk patologi yang kronis (mengidap penyakit) dan
kelelahan dalam aktifitas olahraga. Pada tahun 1950 Krestovnicov mengatakan
kegiatan tersebut sebagai jenis penyakit syaraf yang khas (dalam olahraga). Hal
ini juga dikenal sebagai staleness atau lemah karena terlalu banyak latihan (La
Cava, 1995, 224).
Dalam
sebuah penelitian, para peneliti di Harvard menemukan penurunan risiko penyakit
jantung sampai dengan 20% pada orang yang paling sering melakukan olahraga
berat. Olahraga ini dapat berupa lari atau jogging, berenang, bermain tenis,
atau aerobik. Berjalan sejauh 3 mil atau lebih dalam seminggu akan mengurangi
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 10%. Olahraga dalam taraf
sedang lainnya meliputi berjalan, golf, dan berkebun.
Jumlah
latihan yang diperlukan untuk membantu mencegah penyakit jantung masih
diperdebatkan. Beberapa ahli mengajak masyarakat untuk lebih banyak
berolahraga, sedangkan ahli lainnya mendorong agar berolahraga lebih lama, atau
lebih kuat. Jadi bergerak secara aktif akan memperbaiki kondisi
kesehatannya," kata Matthew Sorrentino, MD, ahli jantung di University of
Chicago.
Sebuah
penelitian terhadap lebih dari 44.000 orang menemukan bahwa olahraga ringan
sekalipun dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung. Dibandingkan dengan
laki-laki yang sedikit berolahraga atau bahkan tidak berolahraga sama sekali,
orang yang berjalan cepat selama sedikitnya 30 menit setiap hari memiliki
risiko terserang penyakit jantung sekitar 20% lebih rendah. Mengangkat beban
juga menurunkan risiko sekitar 25%.
Sebuah
penelitian di Jerman menemukan bahwa orang yang berolahraga secara teratur seumur hidupnya
memiliki kemungkinan 60% lebih kecil terkena penyakit jantung koroner daripada
orang yang banyak duduk. Sayangnya, orang yang aktif berolahraga hanya setelah usianya mencapai 40
tahun 55% lebih mungkin terserang penyakit jantung dibandingkan yang sudah
jarang berolahraga sepanjang hidupnya.
Jumlah
darah yang bertambah yang dipompakan keluar dari jantung menyebabkan beban pada
otot jantung menjadi lebih besar. Bertambahnya beban merupakan pacuan
(stimulus) yang menyebabkan otot-otot jantung menjadi lebih kuat dan lebih
efisien. Untungnya latihan yang maksimum tidak akan memberikan beban yang
berlebihan pada jantung.
Syarat
lain untuk melatih jantung secara efektif adalah melakukan latihan-latihan yang
melibatkan otot-otot besar badan. Latihan sebaiknya dilakukan secara ritmis dan
kontinu. Sebab hal ini memberikan dorongan kembalinya darah ke jantung,
sehingga akibatnya tidak terjadi penambahan beban tanpa adanya cukup darah
(Sadoso Sumosardjuno, 1994, 74).
Fakta
pentingnya bagaimana olahraga atau gerak badan akan menolong jantung yaitu
otot-otot akan berfungsi sebagai jantung yang kedua. Sementara jika berolahraga
dan menguatkan otot-otot , melalui cara memijit atau memeras otot-otot tersebut
akan dapat memompa darah tersebut balik kedalam jantung. Otot yang baik
menolong peredaran darah yang baik. Sedangkan otot yang lemah dapat menghalangi
peredaran darah yang baik, dengan kata lain, memaksakan jantung untuk bekerja
lebih berat bila tidak berolahraga. Jika melakukan olahraga dengan teratur,
jantung akan menjadi lebuh kuat dan lebih berdayaguna. Arteri yang mensuplai
otot jantung dengan darah akan bertambah besar ukurannya, dan mengurangi resiko
serangan jantung lebih lanjut.
Melalui
olahraga, jumlah darah yang dipompakan untuk setiap kontraksi bertambah dari
biasanya 190 gram ke 250 gram atau lebih. Bila jantung dalam keadaan istirahat,
denyut nadinya akan lebih sedikit. Bagi mereka yang tidak pernah berolahraga,
denyut jantung umumnya 80 kali dalam satu menit. Jumlah ini menunjukan jantung
yang bekerja dengan berat. Tapi mereka yang melakukan olahraga dengan teratur,
jantung yang biasanya berdenyut 80 kali dalam satu menit dapat berkurang
menjadi 60 kali atau lebih sedikit. Dan ini berarti penghematan 28.000 denyutan
dalam sehari. Seseorang biasanya mempunyai rata-rata denyut nadi sebanyak 80
miliar sepanjang hidupnya. Dengan
demikian lebih banyak jantung anda berdenyut setiap harin lebih pendek hidup
anda. Oleh karena itu, berolahragalah untuk mengurangi denyut jantung anda agar
dapat menikmati hidup yang lebih lama dan bahagia diusia senja anda (Jonathan
Kuntaraf, 1992, 47)
Banyak
manfaat olahraga yang perlu diketahui oleh semua orang terlebih lagi orang yang
menderita penyakit jantung. Beberapa manfaat olahraga yaitu:
1.
Membuat
jantung lebih berdayaguna, otot jantung diperkuat, dan jumlah darah yang
dipompakan lebih banyak.
2.
Memperbesar
kapasitas darah dalam membawa oksigen sehingga lebih banyak darah yang dapat
mencapai keseluruh bagian tubuh.
3.
Menurunkan
denyut nadi dalam keadaan istirahat. Ini sangatlah penting sebab dengan
berkurangnya denyut nadi, jantung tidak perlu bekerja terlalu keras.
4.
Mengurangi
proses menua, olahraga menyebabkan awet muda.
5.
Memberi
keseimbangan berat badan.
6.
Bagi
beberapa orang yang dilahirkan dengan pembuluh darah sempit, olahraga dapat
memperlambat kemungkinan serangan penyakit jantung.
7.
Bila
mengikuti petunjuk yang tepat, olahraga akan memberikan umur yang panjang, dan
lain-lain.
Melakukan
gerak badan secara teratur banyak disarankan untuk meng- urangi penyakit
kardiovaskular. Namun, tidak sedikit orang yang justru ter- kena serangan
jantung setelah berolahraga. Serangan jantung yang timbul usai berolahraga itu,
menurut dr.Grace Tumbelaka, biasanya terjadi pada orang yang punya risiko
penyakit jantung atau pada mereka yang jantungnya tidak terlatih namun nekat berolahraga,
ini dapat memicu terjadinya penyakit jantung. Untuk itu penting diketahui
olahraga apa saja yang cocok untuk orang yang mempunyai penyakit jantung. Ini
beberapa contoh olahraga yang cocok:
1.
Jalan
kaki, fungsinya :
a.
mengurangi
risiko terbentuknya penyumbatan pembuluh darah.
b.
memperbaiki
kembalinya darah ke jantung dari vena kaki.
c.
menambah
pengaliran darah melalui arteri koroner.
d.
menambah
HDL kolesterol yang melindungi jantung dan arteri terhadap penumpukan lemak (arteriosklerosis).
e.
memperbaiki
kapasitas darah yang dipompakan jantung permenit yang lebih berdayaguna.
f. membantu memelihara sirkulasi sampingan (collateral) agar
tetap membuka dan tersedia untuk kebutuhan darurat.
2.
Ikuti aktivitas kebugaran.
Seperti berjalan kaki dan berenang,
berbeda dengan olahraga yang bersifat kompetisi seperti tenis.
3.
Melakukan Aktivitas
Aktivitas
yang melibatkan banyak otot. Semakin banyak otot yang terlibat dalam suatu
aktivitas, jantung akan bekerja semakin keras, sehingga jantung juga akan
semakin kuat. Olahraga seperti mendayung, berenang, cross country, ski dan
berjalan dengan tongkat merupakan contoh aktivitas yang melibatkan banyak otot
tanpa mencederai otot. Anda bisa menambah interval atau jeda untuk
memaksimalkan manfaat.
4.
Latihan beban
Ini
merupakan salah satu bentuk latihan interval. Anda meningkatkan detak jantung
selama melakukan pengulangan dan kembali melakukan pemulihan di antara set.
Tapi perlu diingat juga, beban yang digunakan harus sesuai kemampuan diri masing-masing.
5.
Latihan yang menguatkan otot perut
Anda
bisa mencoba pilates. Olahraga ini, terang Agatston, berfungsi menguatkan
otot-otot perut serta meningkatkan kelenturan dan keseimbangan. Yoga. Yoga
membuat Anda rileks, sehingga menurunkan tekanan darah, membuat pembuluh darah
lebih lentur dan memperbaiki kesehatan jantung. Selain itu, yoga juga
menguatkan otot perut (Dep. Kes, 1992).
6. Jangan makan terlalu banyak sebelum
berolahraga
Jika
ingin berolahraga, sangat disarankan agar Anda mengkonsumsi makanan yang
secukupnya saja. Selain itu setelah makan Anda diharuskan untuk
mengistirahatkan tubuh sekitar 1-2 jam baru kemudian Anda bisa memulai aktifitas
olahraga. Tindakan seperti ini dilakukan karena akan mencegah Anda merasa
“penuh” dan sesak nafas saat berolahraga.
Jika selesai berolahraga jangan pernah langsung mandi karena ini akan
mengagetkan tubuh Anda dan sangat beresiko untuk menyebabkan penyakit jantung.
Anda harus mengistirahatkan tubuh terlebih dahulu sekitar 1 jam sampai
benar-benar rileks dan santai baru kemudian bisa Anda mandi (Dery Oflianty).
BAB III
METODE
PENULISAN
A.
Prosedur
Pengumpulan Data dan Informasi
Kami mengumpulkan data dan informasi melalui telaah
pustaka dari berbagai sumber referensi yang relevan. Di samping itu, kami
mengumpulkan data dan informasi dengan berkonsultasi dengan para pakar (dosen
pembimbing) di bidang anatomi dan fisiologi mengenai sistem kardiovaskular dan
penyakit pada sistem kardiovaskular.
B.
Pengolahan
Data
Pengolahan
data dan informasi kami lakukan dengan menulis rangkuman singkat mengenai data
yang telah kami kumpulkan untuk setiap kategori. Data yang kami sajikan kami
buat secara singkat, padat, dan jelas serta mudah dipahami. Data yang kami
rangkum kami tulis secara benar tanpa mengubah kalimat dari sumber pustaka yang
kami peroleh.
C.
Analisis
Sintesis
Analisis
data kami lakukan dengan mengambil data yang sesuai dengan pokok bahasan yang
terdapat dalam karya tulis ilmiah ini. Analisis sintesis yang
kami dapatkan adalah bahwa olahraga sedini mungkin sangat penting untuk
menguatkan jantung kita. Olahraga juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit
jantung. Disinilah fakta penting bagaimana olahraga atau gerak badan akan
menolong jantung kita, yaitu otot-otot anda berfungsi sebagai jantung yang
kedua. Sementara kita berolahraga dan menguatkan otot-otot, melalui memijit
atau memeras otot-otot tersebut akan dapat memompa darah balik kedalam jantung.
Otot yang baik menolong peredaran darah dengan baik, sedangkan otot yang lemah
atau otot yang tidak bergerak/berolahraga, menghalangi peredaran darah yang baik.
Dengan kata lain kita memaksakan jantung untuk lebih bekerja lebih berat jika
tidak berolahraga. Sementara jika kita berolahraga dengan teratur, jantung kita
akan lebih kuat dan berdayaguna. Dengan berolahraga juga kita dapat mengurangi
denyut nadi, jika denyut nadi seseorang yang 80 kali dalam satu menit, ini
menunjukan jantung bekerja sangat berat. Sedangkan mereka yang berolahraga akan
memiliki denyut nadi yang sedikit. Dengan demikian lebih banyak denyut nadi
kita berdenyut, maka lebih pendek hidup kita, maka lagi-lagi kita harus
rajin-rajin berolahraga sedini mungkin untuk mengurangi denyut nadi kita agar
dapat hidup lebih lama lagi.
Olahraga yang cocok untuk penderita
jantung adalah olahraga yang sederhana contohnya adalah jalan kaki, senam, yoga
dan lain-lain. Olahraga adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit
jantung. Masih
banyak orang yang berpikiran bahwa olahraga berat dapat berakibat fatal bagi orang yang berisiko mengalami
penyakit jantung. Namun bukti penelitian menunjukkan bahwa semakin kuat latihan
yang dilakukan, makin baik pula buat jantung. Tapi olahraga yang terlalu berat
juga tidak baik untuk kesehatan kita. Kita tidak boleh berolahraga melebihi
batas kemampuan kekuatan kita. Dengan berolahraga kita seharusnya rileks dan
senang bukan malah terbebani dengan olahraga yang berlebihan. Jadi
berolahragalah sesuai dengan kemampuan diri kita masing-masing.
Olahraga pada masa muda umumnya
diketahui mempunyai dua keuntungan besar, yaitu dapat membina bakat olahraga
untuk menjadi juara, serta memanfaatkan waktu dengan baik daripada menganggur,
yang dapat menimbulkan hal yang negative bagi dirinya maupun masyarakat. Namun
banyak alasan lain mengapa sangat dianjurkan orang muda untuk berolahraga,
yaitu:
1.
olahraga membawa anak muda terhindar
dari penyakit yang dapat menyerang orang-orang seusianya.
2.
Tubuh dan pikiran saling berkaitan satu
sama lain, sehingga tubuh yang sehat memberikan pikiran yang lebih berdayaguna,
dan mengakibatkan diperolehnya manfaat yang lebih baik daripada pendidikannya.
3.
Pola hidup yang dibentuk pada masa ini
akan tinggal dalam dirinya sampai akhir hidupnya.
Disamping hal tersebut, umumnya
diketahui bahwa olahraga sedini mungkin atau dimasa muda adalah masa membuat
pertumbuhan yang sempurna, seperti dada yang bidang, bahu yang lebar, otot yang
kuat, tulang yang kokoh, semuanya dapat terbentuk dengan berolahraga dimasa
muda. Masa muda juga adalah waktu yang tepat untuk perkembangan jantung dan
paru-paru. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita semua untuk berolahraga
dimasa muda dan jika sudah lanjut usia apa salahnya berolahraga sejak dini atau
sekarang.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Jantung
adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah. Empat faktor
utama penyebab penyakit jantung, yaitu merokok terlalu berlebihan selama
bertahun-tahun, kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi, tekanan darah
tinggi, penyakit kencing manis. Gejala khas
serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba sesak nafas, mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat, dan
gelisah. Mencegah penyakit jantung dapat dilakukan dengan pola hidup
sehat.
2. Olahraga merupakan segala aktivitas fisik atau
gerak badan yang dilakukan manusia dengan teknik tertentu untuk membentuk tubuh / jasmani
dengan intensitas tertentu serta ada batas waktu dan tujuan tertentu. Banyak manfaat olahraga yang perlu diketahui oleh semua
orang terlebih lagi orang yang menderita penyakit jantung.
3.
Olahraga adalah cara terbaik untuk
mencegah penyakit jantung.
Olahraga
yang cocok untuk orang yang mempunyai penyakit jantung antara lain, jalan kaki,
ikut aktivitas kebugaran,
melakukan aktivitas, latihan beban dan lain-lain. Sangat dianjurkan bagi kita semua untuk
berolahraga dimasa muda dan jika sudah lanjut usia apa salahnya berolahraga
sejak dini atau sekarang.
B.
Saran
Sebaiknya
kita harus menjaga dan memperhatikan kesehatan jantung kita. Untuk para penderita
penyakit jantung mempertahankan
kesehatan jantung dapat dilakukan dengan mengetahui penyebab dan gejala-gejala
yang ditimbulkan sehingga kita dapat mendeteksi jika ada kelainan pada jantung
kita.
Untuk yang belum menderita penyakit jantung,
menjaga kesehatan jantung bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, ini
akan lebih menguatkan jantung kita untuk masa yang akan datang apalagi jika
kita mulai berolahraga sejak kecil atau dini. Jika kita mau untuk berolahraga,
berarti kita peduli terhadap kesehatan kita.
Sebagai tenaga kesehatan, kita mempunyai kewajiban untuk
mengarahkan dan membimbing klien untuk menjaga kesehatan terutama untuk klien
lanjut usia untuk berolahraga meskipun dengan gerakan yang ringan seperti
menggerak-gerakkan kaki dan tangan. Ada baiknya jika mengajak orang-orang di
sekitar kita untuk berolahraga dan menjaga kesehatan diri maupun lingkungan
agar terbebas dari segala penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Kuntaraf,
Jonathan dan Kathleen L. Kuntaraf. 1992. Olah
Raga Sumber Kesehatan. Bandung : Advent Indonesia
Sumosardjuno,
Sadoso. 1996. Pengetahuan Praktis
Kesehatan dalam Olahraga. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
M. Kaplan,
Norman dan Jeremiah Stamler. 1991. Pencegahan
Penyakit Jantung Koroner. Jakarta
: Buku Kedokteran EGC
Staf
Pengajar Lab. Farmakologi FK UNSRI. 1994. Catatan
Kuliah Farmakologi Bagian II. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Sumosardjuno,
Sadoso. 1994. Pengetahuan Praktis
Kesehatan Dalam Olahraga 2. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sumosardjuno,
Sadoso. 1995. Sehat dan Bugar.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
La Cava, G.
1995. Pengobatan dan Olahraga. Semarang
: Dahara Prize
Hul, Alison.
1993. Penyakit Jantung, Hipertensi, Dan
Nutrisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Dery,
Oflianty. Olahraga untuk Penderita
Jantung. http://artikelkesehatanwanita.com/olahraga-untuk-penderita-jantung.html.
Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Anonym.
2012. Olahraga Adalah Cara Terbaik
Mencegah Penyakit Jantung. http://artikelpas.blogspot.com/2012/03/olahraga-adalah-cara-terbaik-mencegah.html.
Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Anonim.
Pengertian dan Definisi Olahraga. http://carapedia.com/pengertian-definis-olahraga-info2059.html.
Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Damezs, Ekook. 2011. Makalah Penyakit Jantung. http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/makalah-penyakit-jantung.html.
Di Akses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Saidi, Ihsan. 2012. Manfaat Olahraga Bagi Tubuh. http://ihsansaidi.blogspot.com/2012/04/13-manfaat-olahraga-bagi-tubuh.html.
Di Akses pada Tanggal 15 Oktober 2012.
Dimaswi.
Pengertian Olahraga. http://www.slideshare.net/dimaswi/pengertian-olahraga-kebugaran-jasmani.html. Diakses pada Tanggal 9 Oktober 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar